Tuesday, January 27, 2009

Coblos Siapa?

Presiden..??
menurut anda apakah Ekonom/pejabat daerah/militer/pemuka agama/artis/bahkan joint venture dari negara tetangga (sangking gak ada yang becus) ..?

Dari bacaan yang pernah gw baca..sekolah2 leadership dari berbagai perusahaan yang mengambil calon pemimpin perusahaannya tanpa outsourcing mensyaratkan seorang pemimpin tersebut HARUS memiliki sisi religi yang kuat, hal tersebut menjadi hal pertama yang dilihat dr diri seorang pemimpin. Bener jg si dengan dasar religi yang kuat (dan lurus tentunya) dijamin semua aspek bakal kejamah semua.

Presiden yang oke..tentu harus yang memiliki kader2 yang kuat serta bertanggung jawab. Apalah arti seorang presiden tanpa tangan kanan dan kirinya dalam membantu pekerjaannya. Segala macem kriteria bisa dijadiin satu.
Ekonom : dengan pengetahun serta kemampuan forecasting yang baik
Militer : Disiplin serta tanggung jawab
Agamis : (atas.red)
Artis : Karisma yang dimiliki untuk dapat diterima di semua kalayak

Ya bagaimanapun juga presiden adalah pilihan rakyat..asas demokratis serta desentralisasi pemilihan harus sangat dijunjung tinggi. Pengetahuan mendalam akan siapa nanti calon yang dipilih harus jelas.
Masa rakyat gak tau seluk beluk siapa calon pemimpinnya? 5 taun lalu, gw gak tau siapa SBY tp gw coblos2 aja. Hasilnye? hehe..

Bangun Jakarta part I

mau jadi orang yang paling ditakutin di jakarte kagak???

bahan2 yang lo perluin cuman :
- motor bebek bodong ( 1jutaan cukup, pake motor cina aje yang penting bodong)
- knalpot seharga 50rebet yang suaranye cempreng mampus.
- sepatu bot ( makin ancur makin metal )
- rambut gondrongin 2 bulan ato kalo males nunggu, botakin plontos
- yang terpenting.. kacamata item ( 15rb kalo hoki ditawar bisa 12rb )

banyangin terus ngayal dikit. . .

lo banyangin deh.. dengan modal sekitar sejeti aje lo bisa jadi orang yang paling ditakutin di jakarte ibukote. ( berape banyak nyang bisa jadi preman?)
ps: preman -> makin ditakutin makin gampang nyari duit.

dan lo banyangin penjualan motor seharinye nyampe 1500 bijii dan mobil 800 bijii plus urbanisasi yang bisa nyampe 300rb pertaun.. dengan total penduduk jakarte 16jetian. ( data abstrak! kaga konkret, misal doang! jangan dikomen!).

pertanyaan nyang perlu ente diskusiin. . .

- gimane keadaan jakarte di taon 2013 ????
- terus.. gimane penyeleseannyee??
dan....
- apa kabar noh Pisit Indonesia? kalo ibukotanye kaya gitu?

Yang gw pengen omongin noh keadaannye.. ama jalan keluarnye.
( kali2 aje salah satu dari kite jadi gubernor cuii )

Monday, January 26, 2009

Band Indonesia kini..

Baru-baru ini gw lagi mencoba mensibukkan diri dengan aktivitas baru sebagai Band Manager. Sangat menyenangkan, disinilah passion gw, musik. Band ini masih terbilang ecek-ecek, belom ada apa-apanya. Tapi satu yang kita punya, kebersamaan dalam satu visi. Menciptakan musik (harus) berkualitas.

Dulu, gw adalah personil band as a guitarist, jadi sedikit banyak tau how to play (cyeh sombong..padal si biasa aja..hehe). Gw dan band gw (Textmen nama bandnya), mencoba mendobrak musik-musik major yang ada di Indonesia. Mencoba menciptakan kreasi dari lirik dan aransemen yang bermutu, itulah yang kami lakukan.

Disini gw gak mau berpromosi mengenai band gw, gw pengen membahas suatu hal yang sangat menganggu telinga gw saat mendengarkan musik sekarang. Gw melihat beberapa band saat ini (sorry to say) gak bermutu.. Lirik yang selalu bertemakan cinta, cinta, dan cinta..Sama halnya sengan sinetron-sinetron terbaru. Ada apa sih dengan topik itu? Udah cukup kek membahas cinta dengan sangat dilebih-lebihkan..kata-kata yang digunakan juga antara band yang satu dengan yang lain gak jauh beda "aku mencintaimu apa adanya", "aku jatuh cinta padamu", "aku rindu padamu", "aku tak bisa hidup tanpamu"..Plis! Enough! Apa sih?? Sakit hati dikit bikin lagu, lagi bahagia dikit dengan pasangan bikin lagu.

Gw gak menyalahkan itu sih, tp menurut gw cara pengungkapan mereka ke dalam sebuah lagu itu yang gw salahin. Sangat nggak kreatif dan imajinatif. Gw udah lupa lagu "oo...oo..kamu ketauan..pacaran lagi.." damn..what a trash.. Gw lagi-lagi berteori..

"Lagu itu terbagi dua..Satu adalah lagu yang gampang diinget tapi gampang dilupain, satu lagi lagu yang susah diinget tapi susah dilupain"

Sampai saat ini gw gak pernah lupa lirik lagunya dewa 19 (saat masih bervokalis ari lasso), "kirana":



"lusuh lalu tercipta mendekap diriku, hanya usang sahaja kudamba Kirana, ratapan mulai usang nur yang ku mohon"

Cerdas sekali Ahmad Dhani cs menciptakan lirik, dan permainan melodi Andra juga sangat unik. Tapi yang gw bingung perubahan mereka menjadi Dewa sekarang malah menurut gw adalah suatu penurunan dalam penciptaan bermusik. "Aku sedang ingin Bercinta". Big NO!

Dan beberapa band lain yang gw tau kalian pasti tau siapa aja. "K Band", "V band", dll.
Suatu waktu gw mencoba dengerin musik kearah aliran indie, dan ternyata gw seperti menemukan harta karun yang selama ini gak terjamah oleh manusia. Band-band seperti Pure Saturday, Sore, The Milo, Funky Kopral (bukan Fangkop yang skrg), Santamonica, Rock n Roll Mafia, dll. adalah beberapa band yang menurut gw sangat hebat, menciptakan suatu musik yang sangat berkualitas!

Gw sangat mengagumi kemampuan mereka untuk jujur dalam bermusik, gak ada yang dilebih-lebihkan, dan tidak ada yang dikurang-kurangkan, mereka berani bereksperimen dengan kemampuan mereka, mendobrak paradigma musik indonesia banget. Thx to them, band gw skrg sangat terinspirasi dari cara mereka bermain musik. Sedangkan untuk musik2 yang ada skrg gw anggep adalah abang2 jualan mie ayam di pagi hari dimana gak akan gw gubris. Gw lebih milih nyemplung ke kolam lumpur daripada harus dengerin "Selingkuh" selama semenit.

Hidup Indonesia. Maju Terus Semuanya.

AntiSinetron



Mengapa sinetron bisa begitu merajalela? Masyarakat Indonesia secara umum belum bisa menilai mutu/kualitas suatu tayangan dengan akurat. Penonton dari kelas menengah atas mungkin“sulit dibohongi” oleh sinetron-sinetron murahan, mereka mungkin lebih prefer untuk membaca, surfing internet, menonton DVD, bermain console game, atau hang out sebagai sarana hiburan. Kalaupun menonton televisi, pasti menggunakan satelit/TV kabel yang pilihannya jauh lebih beragam dan berkualitas. Ujung-ujungnya, sinetron akan kian diminati, permintaan pasar terus bertumbuh, dan pembodohan masal terus bergulir.


Gw gak bermaksud sirik dengan Raam Punjabi yang kian tajir karena dagangannya laris manis di pasaran. Gw juga gak bermaksud menyalahkan orang-orang production house yang mungkin menyangka bahwa orang-orang kita tidak pernah menonton serial luar. Barangkali memang mereka berniat membuat karya bermutu, namun terpaksa harus realistis dan mengikuti selera pasar.


Masalahnya, sinetron sebenarnya mengajarkan kita dengan hedonisme dan mengajak kita untuk bermimpi tentang gaya hidup yang serba wah. Lebih parah lagi, televisi ditonton mayoritas oleh kalangan kurang terpelajar, ibu-ibu rumah tangga, atau pembantu yang butuh waktu lama untuk menyadari bahwa mereka sedang dikibulin dengan impian kalangan atas.


Begitulah selera mereka. Mereka gampang terbuai dengan kemewahan, berkhayal menjadi orang kaya, bermimpi dipersunting pangeran kaya dan tampan, membayangkan memperistri wanita cantik dan seksi, memiliki rumah mewah dan mobil belasan, dan sebagainya.


Gw bisa bilang menonton sinetron sama sekali tidak cerdas. ngabisin waktu dengan percuma, dan sangaaaat tidak mendidik. "Masa' pengemis punya rambut halus dan pirang, muka putih, kulit halus terawat, dan memakai baju mahal???" Dimana otaknya? sampai hal sekecil itu aja gak diperhatiin? Sama sekali gak profesional. Di Indonesia ini gw jadi mikir, "Mau sukses di dunia entertainment? klo mau bagus, bagus banget sekalian, mau jelek, jelek banget sekalian" Dan sinetron tersebut masuk ke opsi kedua.


Semoga suatu hari nanti akan ada suatu perubahan besar dalam dunia per-sinetronan Indonesia. Entah itu akan berubah dari segi kreativitasnya, sinematografi, dll, atau bahkan mungkin sinetron akan dihapuskan. (Pemr. Indonesia kan kadang suka bikin peraturan2 yang bikin kita geleng2 sendiri).


Dan cukup mengharukan(baca: sedih) juga melihat beberapa artis yang menurut gw dia gak butuh pekerjaan untuk memerankan peran sinetron demi meningkatkan kualitas mereka.. Halo mas Wingky..mbak Agnes..he..(smoga yang bersangkutan membaca) i guarantee this is not the job you want..kecewa melihat kalian harus akting menangis2 di sebuah sinetron demi untuk uang semata..he.. salut untuk mas Saputra dan mbak Luna..they proof that they can live with their own idealism in this rotten country..!


Hidup Indonesia, Majulah Terus Semuanya

Some our old times..

Seru!
Menyenangkan sekali menghabiskan waktu bersama orang terkasih di museum2 di Jakarta. Museum gajah adalah salah satunya. Nambah pengetahuan dan tentu saja gak banyak mengeluarkan biaya. Hehe..


The "Legendary Fab Four" Beatles



The Beatles.


John, Paul, George, dan Ringo. 4 orang yang tergabung dalam satu band terbesar yang pernah ada di muka bumi ini, The Beatles. Band asal Liverpool yang skrg telah menjadi legenda musik dunia.


Semua org pasti tau lagu lawas mereka, I want to hold your hand, she loves you, can't buy me love, love me do, yesterday dll.


"Eits sebentar, itu dulu..saat mereka masih berumur 20 tahun-an..selanjutnya.. mereka terus berkembang..dan terus maju dalam bermusik..", kata gw.


Saat ini gw yakin merekalah yang berhasil membuat perubahan besar dalam musik. Seiring usia mereka yang bertambah..Transformasi mereka dalam bermusik juga terjadi..Irama psychedelic yang mereka ciptakan bisa dibilang belum ada pada saat itu membuat band ini benar-benar merubah image mereka sebelumnya, "4 cowok kece maenin lagu2 cinta" dan menjadi gak sekedar rock n roll aja tapi lebih luas lagi.


Masing-masing personil mulai membentuk jati dirinya masing-masing, Lennon dengan lirik yang jujur, Mccartney bermain instrumen dengan lebih berani, Harrison mulai mencoba musik timur tengah dengan bermain sittar, sementara Starkey mulai mencoba menciptakan lagu dan bermain lebih agresif dan penuh improvisasi yang bisa dibilang unik(cat: bukan permainan yg mengandalkan speed dan skill yang sangat tinggi). Kolaborasi baru dari keempatnya menciptakan sesuatu yang sangat matching.

Stop listening to their old songs and albums dgn judul2 yang udah gw sebutin diatas, karena mereka jauh lebih dari itu, i can guarantee u’ll find things that really new on music creation, dimana menurut saya sangat sulit musik seperti itu diciptakan pada tahun 1965-1969, dimana beberapa pemusik masih berkonsentrasi dengan permainan yang skillful.

Dengarlah dengan seksama cara mereka bermain musik dalam lagu seperti,
Strawbeery Fields Forever, Tomorrow Never Knows, I am The Walrus, Within You Without You, A day in the life, Happiness is a warm gun, Maxwell Silver Hammer, Hey Bulldog, Across The Universe. Sungguh suatu kejeniusan yang sangat hebat. Perpaduan dari berbagai ornamen membentuk suatu piramida musik yang kokoh dan long lasting. Cobalah dengar dengan detail album2 mereka:


* Revolver,
* Sgt.pepper Lonely Hearts Club Band,
* White Album,
* Magical Mystery Tour
* Let it Be,
* Abbey Road


The Beatles pada saat itu adalah saat dimana mereka mulai bereksperimen dengan alat musik yang ada untuk membuat sound yang benar2 baru. Suatu revolusi dalam bermusik, membuat mereka menjadi very typical. Menawarkan nuansa yang benar-benar baru..Sampai saat ini gw udah memutar-mutar A Day In The Life lebih dari 200x. And the song become the top of the top 25 most played from my iPod.
Dan gw selalu menikmatinya tiap kali memutarnya lagi, lagi, dan lagi..

Betapa jeniusnya mereka, betapa proses pendewasaan mereka dalam bermusik dapat membuat perubahan besar dalam aliran musik skrg.
Salut, 4 jempol, untuk sumbangan mereka terhadap musik. <!--[if !supportLineBreakNewLine]--> <!--[endif]-->