Menemukan buku untuk dibaca itu seperti menemukan pacar. Pertama-tama dilihat-lihat dulu dengan seksama, kalau cover-nya oke, baru deh dideketin. Bedanya, setelah ngerasa oke dengan pandangan pertama, bagian belakang bukunya bisa dipegang. Menemukan buku untuk dibaca berarti membaca lembaran demi lembaran pertamanya, kalau kita tertarik dengan paragraf pertamanya, kita akan baca lembaran berikut dan berikutnya dan berikutnya.
Menemukan pacar. Kita pergi keluar pertama dengan sang gebetan, duduk berdua di sebuah restoran atau cafĂ© yang nyaman, berusaha saling membuka lembaran masing-masing. Membedah mereka seperti buku: narasi seperti apa yang mereka katakan (penuh nostalgia kah, atau sekadar memaparkan pengalaman), apakah diksi yang mereka pakai menarik (kasar kah, atau justru sangat sopan), apakah gaya tubuh mereka cocok, dan yang paling penting: nantinya, tahankah saya “membaca” dia untuk waktu yang sangaaaaaaaaaaaaat lama.
Perjalanan panjang untuk jatuh cinta dengan sebuah buku, setelah dipikir-pikir cukup sama dengan merasa nyaman dengan pacar kita masing-masing. Namun, pacaran dengan orang yang tepat punya satu kriteria khusus: sanggupkah kita, setelah membaca lembaran demi lembaran hidup masing-masing, tumbuh tua bareng, dan pada akhirnya ketika ketemu hanya bisa diam karena tidak ada lagi yang bisa diceritakan.. sanggupkah kita berdua untuk gandengan tangan saja dan berada dalam suasana sunyi yang penuh kenyamanan.
Ikhlas dan jujur. Semua itu hanya bisa dilakukan dengan seseorang dimana kita sangat nyaman melakukan apa pun dengannya. Mau kentut? ya kentut aja..ngapain disimpen2, penyakit tau. Tp mau gak lo kentut di dpn pacar? Itu contoh kecil dalam mencerna maksut kejujuran. Dan apakah lo rela nungguin dia berjam-jam di parkiran tempat dokter muka while dia harus ngurusin jerawatnya di dokter itu? I'm gonna say, "Yes i'll do it!"dengan tegas, yakin, dan tanpa pikir panjang. Karena kita tau, she deserved it. "Yg gw lakuin gak ada apa2nya dibanding apa yang udah dia lakuin buat gw".
Ada yang bilang "cinta itu buta", gw gak setuju. Gw lebih memilih kata..."Itulah harga sebuah kenyamanan dengan seseorang". Gw gak tergila2 padanya, gw gak memuja dia bak Tuhan gw, gw gak menyamakan dia dengan sebongkah emas yang harus gw jagain rapet2 dari tangan maling. Yang gw tau hanyalah, gw NYAMAN melakukan apapun dengannya.. I just can't smile without the smile that you gave to me.
And finally.. gw udah menemukan buku itu. Buku itu berjudul:
Aku nyaman dengannya. Ga ada kata2 lg yang bisa terucap, Terima Kasih for everything u did to me Ay. U're the only one i really want to marry with. Klo kata mas John Lennon "Every woman has a man who loves her..".
Yes, i'm exactly the man who loves you..